Posted by DKT NEWS | Berita Nasional on Sunday, August 24, 2014
Jakarta, baranews.co - Politikus
Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta kepada Wakil Ketua Umum Partai
Gerindra Fadli Zon, untuk tidak memprovokasi aksi massa anarkis.
Menurutnya, tindakan polisi untuk mengamankan situasi sekitaran Mahkamah
Konstitusi (MK) saat sidang putusan PHPU, Kamis (21/8), dinilai sudah
baik.
"Orang stres jangan
didengar nanti kita ikut stres. Sudahlah Fadli Zon jangan lagi jadi
kompor meleduk, jangan ngipas-ngipas Pak Prabowo," kata Ruhut saat
dihubungi merdeka.com, Jumat (22/8).
Menurut
Anggota Komisi III DPR RI ini, aparat kepolisian telah bekerja dengan
maksimal. Situasi dan kondisi di Jakarta saat ini pun dalam keadan
kondusif. Sehingga, kericuhan yang terjadi kemarin bukan disebabkan oleh
polisi.
"Pihak
kepolisian kita acung jempol dibawah Pak Sutarman sebagai Kapolri, Pak
Dwi Priyatno sebagai Kapolda Metro Jaya sudah bekerja baik," tuturnya.
Sebelumnya,
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut cara polisi
membubarkan massa pendukung Prabowo brutal dan biadab. Fadli kesal
lantaran polisi dari Polda Metro Jaya menyemprotkan water cannon dan
menembak peluru karet dengan membabi buta.
Dia mendesak Kapolri Jenderal Sutarman memecat Kapolda Metro Jaya Irjen Dwi Priyatno.
"Ini
adalah salah satu cara yang tidak profesional, brutal dan biadab.
Padahal aksi ini berlangsung damai. Kami mendesak Kapolda Metro Jaya
harus dicopot," tegas Fadli di Jakarta, Kamis (21/8).
Fadli
heran mengapa polisi membuat kawat berduri untuk menghalangi massa
pendukung Prabowo melakukan aksinya. Justru, kata Fadli, dengan
cara-cara polisi itu yang membuat massanya panas sehingga menjadikan
situasi tidak kondusif
Sumber : http://baranews.co/web/read/19838/ruhut.fadli.zon.stres.jangan.didengar.nanti.kita.ikut.stres#.U_nBm6MzLyU