Posted by DKT NEWS | Berita Nasional on Sunday, August 24, 2014
INILAHCOM, Jakarta –Perdebatan panjang tentang nasib Nabi Isa
AS--Yesus Sang Juru Selamat dalam pandangan Kristiani, tak pernah
lekang ditelan bergulirnya zaman. Perdebatan itu bahkan tampaknya akan
kembali menguat seiring klaim ditemukannya kitab Injil berusia lebih
dari 1.500 tahun.
Menurut situs higherperspective.com,
dalam kitab Injil versi Barnabas yang ditemukan itu terdapat klaim
bahwa Nabi Isa AS atau Yesus, tidak pernah disalibkan. Yang disalibkan
adalah sahabatnya, Yudas Iskariot—atau Yahudza dalam versi Islam. Injil
Barnabas adalah Injil di luar Injil-injil kanonik yang direstui dan
diresmikan Vatikan, yakni Injil-injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Sebagaimana versi Islam, Injil tua itu menyatakan, Yesus langsung diangkat ke surga, sementara Yudas dengan iradah Allah disamarkan sehingga menyerupai Yesus dan disalibkan dalam prosesi sebagaimana yang diyakini selama ini.
Sayangnya,
situs itu sendiri kurang menjelaskan dengan detil kapan pemerintah
Turki menemukan Injil tua tersebut. Situs itu hanya menulis bahwa
pemerintah Turki merilis sebuah laporan bahwa penemuan Injil tua itu
seiring operasi antipenyelundupan yang digelar di semenanjung
Mediterania. Operasi itu, menurut higherperspective, menangkap kelompok
penyelundup dan menyita aneka rupa barang selundupan, termasuk
barang-barang antik hasil perburuan harta secara ilegal dan bahan
peledak. “Penemuan paling besar ya Injil tersebut, yang ditaksir
bernilai 28 juta dolar AS,” tulis situs itu.
Situs itu menulis,
para ahli berkeras bahwa Injil tersebut asli. Injil itu ditulis dengan
tinta emas dalam bahasa Aramaic—bahasa yang digunakan Yesus.
Injil
versi Barnabas adalah Injil yang ditolak otoritas Kristen dalam
persidangan akbar bernama Konsili Nicea, yang digelar di Nicea (sekarang
termasuk wilayah Turki) oleh Kaisar Konstantin yang Agung pada 325 M.
Seterusnya Vatikan hanya mengakui 4 Injil kanonik, yakni Injil versi
Matius, Lukas, Markus dan Yohannes.
Injil-injil non kanonik tak
hanya Injil Barnabas. Selain versi Barnabas, ada 80-an Injil lain yang
tidak diakui Vatikan, yang kesemuanya disebut Injil Apocrypa.
Namun
tak semua Injil kanonik diakui Vatikan. Kabarnya, hanya setengah bagian
Injil versi Markus yang diakui Vatikan. Beberapa sumber Kristiani
menyebutkan, Clement (150-215), uskup Alexandria yang berpengaruh,
menulis surat (kontroversial) ke Theodora bahwa Gereja memiliki versi
lain Injil Markus. Versi itu dijaga ketat dan hanya boleh dibaca oleh
orang tertentu. Markus disebutkan menulis versi lain kitabnya yang lebih
spiritual, yang hanya ditujukan bagi mereka yang ‘being perfected’.
Sumber : http://nasional.inilah.com/read/detail/2130042/injil-1500-tahun-klaim-nabi-isa-tak-disalibkan#.U_m_jaMzLyU